Selasa, 03 November 2009

Perjalanan dari Windows Menuju RedHat

Sekedar sharing untuk pengguna RHEL 5.

Saya baru install rhel versi 5, dual boot dengan Windows XP, pengen porting [lagi] dari Windows ke GNU/Linux hehehe.

Tantangannya yaitu:
1. Pastinya memastikan ethernet card dikenali dan bisa digunakan. Untungnya, modul ethernetnya langsung dikenalin jadi ga perlu repot2 udah langsung tinggal configure ip address plus sudo ifup hehehe

2. Mengenalkan zte modem yang akan digunakan untuk connect ke internet kalo lagi ngga di kantor. ZTE modemnya tipe MF622 yang berfungsi ganda, yaitu sebagai storage dan sebagai modem. Kalau di Windows, pada saat pertama colokin, pasti akan dikenali sebagai removable disk terlebih dahulu baru kemudian setelah aplikasi dialernya dijalankan, fungsinya akan berubah menjadi modem. Pada GNU/Linux, yang dilakukan mirip dengan yang di Windows, yaitu membuatkan aturan baru di udev.d kalau ada modul storage ZTE tersebut langsung dideregister lalu diswitch ke USB modem. This is pretty simple for me karena udah ada yang berbaik hati bikinin rules duluan jadi tinggal copy aja hehe ... http://pfesto.blogspot.com/2008/09/zte-mf622-e61i-and-wimode-on-fedora.html.

3. Bikin repo lokal :D, thanks to rito (http://blog-rito.blogspot.com/). Awalnya bikin repo dari CD Installer RHEL5 yang dipake buat install, tapi terus terpikir, kan paketnya aku install semua pada saat awal, jadi ngga ngaruh juga :)) ... akhirnya aku bikin repo dari CD installer Fedora yang aku pinjem dari Rito juga. Cuma sayangnya, paketnya mirip2 deh ... jadi, terpaksa bikin repo dari kambing.

[root@localhost ~]# cat /etc/yum.repos.d/master
[master]
name=master
baseurl=ftp://kambing.ui.edu/centos/5.4/os/i386/
mirrorlist=file:///etc/yum.repos.d/local.mirror
enabled=1
gpgcheck=0


4. Install2 aplikasi hiburan yang biasa dipake sehari2:
- pidgin
- xine
- realplayer

Agak ribet ya pasang xine-nya. Kalau pasang libxine justru gampang, tinggal yum search hehehe. Masalahnya adalah pada saat pasang xine-ui, maklum amatir :D, bolak balik ./configure, soalnya somehow libxine-nya ngga dikenalin :sigh:
Pas pake xine-ui, libxinenya yang ga dikenalin, karena berbagai macam option configure sudah dicoba, khususnya option CPPFLAGS sama LIBFLAGS ngga ngaruh juga, akhirnya download kaffeine (inget ini soalnya mas tisna pake hehe). Sama juga kasusnya, banyak banget dependenciesnya. Udah install satu2, stuck juga di flag yang sama ... weks.
Pindah ke gxine, sama juga, malah baca2 di forum, makefilenya ada bugnya, manggil function yang ngga ada di header file.
Akhirnya balik lagi ke xine-ui dan coba - coba lagi ganti2 option configure. Hehehe akhirnya berhasil juga.
$ ./configure XINE_LIBS=/usr/local/lib/libxine.so XINE_CFLAGS=/usr/local/include/xine.h --with-readline

One down, udah bisa maenin VCD dan AVI di xine, dan maenin mp3 di real player :D.
Kalo pas install real player ngga terlalu susah kok, tinggal download rpm nya hehehe.
Begitupun pas install pidgin, ga ribet.
Hemmm pas ditulis cuma jadi 1 blok, padahal ngerjainnya 1 hari nih #^%&#^%)@^&$)(@^%*

4. Yang keempat, karena semua data udah terlanjur ada di NTFS partition, berarti aku harus install ntfs kernel module biar bisa mounting. Nah, biar bisa read write, sekalian deh, dipasang ntfs-3g. NTFS-3g butuh fuse dan dkms-fuse (dynamic kernel module) biar bisa dijalanin, karena kalo ngga, pas mounting akan error.
Selesai pasang ntfs-3g, tinggal edit /etc/fstab, bikin auto biar ngga perlu mounting bolak balik.

5. Pasang OpenOffice. Ingat, sekarang counterpart kita adalah Office 2007, jadi OpenOfficenya juga harus versi 3 biar bisa dibaca. Yang ini juga amat sangat gampang, tinggal download dari openoffice.org, selesai deh.

6. Jangan lupa, pasang VMware hehe. VMware workstations yang versi opensource free kok, bisa langsung didownload di websitenya VMware. Buat yang gila debugging, jangan lupa pasang eclipse biar kalo error bisa ditrace.

7. Import semua email dari Microsoft Outlook ke Thunderbird. Kenapa pilih Thunderbird? Soalnya di google dibilang, thunderbird adalah yang paling banyak digunakan, simply that :D, kekurangannya, ga bisa pasang calender, kalo mau pake calendar, harus pake Evolution. Blom coba sih, bisa import dari Thuderbird ke Evolution apa ngga. Yang jelas, untuk import dari MS Outlook ke Thunderbird, kita harus pasang dulu Thunderbird di Windows, import semua email dari MS Outlook ke Thunderbird di Windows, baru deh copy semua file mailboxnya ke folder yang akan digunakan oleh Thunderbird di Linux. Biasanya extensionnya .msf.

8. Pasang httpd, karena pas di awal udah install semua package, jadi tinggal dinyalain ajah hehehehe

9. Edit file sudoers.

10. Pasang wireless adapter. Nah ini yang ngga bisa :D, dari kemarin stuck nih. Buat temen2 yang udah pengalaman mohon arahannya. Yang jelas modul nya udah dikenalin.

[root@localhost ~]# lsusb
Bus 002 Device 003: ID 19d2:0001 ONDA Communication S.p.A.
Bus 002 Device 001: ID 0000:0000
Bus 001 Device 001: ID 0000:0000
Bus 001 Device 003: ID 0402:5606 ALi Corp. USB 2.0 Camera
Bus 001 Device 002: ID 0bda:8189 Realtek Semiconductor Corp. RTL8187B Wireless 802.11g 54Mbps Network Adapter
Bus 003 Device 001: ID 0000:0000
[root@localhost ~]# lsmod | grep rtl8187
rtl8187 34497 0
mac80211 137545 1 rtl8187
cfg80211 30793 2 rtl8187,mac80211
eeprom_93cx6 6337 1 rtl8187
[root@localhost ~]# iwconfig
lo no wireless extensions.
eth0 no wireless extensions.
sit0 no wireless extensions.
vmnet1 no wireless extensions.
vmnet8 no wireless extensions.
ppp0 no wireless extensions.
[root@localhost ~]# ifup wlan0
/sbin/ifup: configuration for wlan0 not found.


Sama pendingan satu lagi, suara sih keluar dari speaker internal, tapi ngga bisa keluar lewat headphone, kenapa ya :D. Kalo headphone dicolokin, speakaer ngga bunyi, tapi tetep ga ada suara yang keluar lewat headphone.

Update status per hari ini, 9 Nov 09. Ternyata, masalah ga bisa bunyi kalo pake headphone, bukan masalah driver and the likes ... instead, it is just a configuration matters. Aku coba - coba kemarin, semua options dibuka2in, dan untuk surround, aku ngga mute ... ehhhh ternyata bunyi loh di headphone :)) ... katro deh.

Jadi, skrg tinggal gimana caranya agar wlan0nya kedetect. Btw, thanks to rito, redhat ku skrg centos flavour :D. Mengikuti saran rito, redhat aku yum-update menggunakan reponya centos, walhasil sekarang centos flavour :D.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Yea.. CentOS is better than RHEL.. trust me :D...