Rabu, 06 Agustus 2008

Excuse me, for charity please .. Is it for real?

Alhamdulillah, akhirnya sampe juga di tempat kos tercinta setelah menunggu bluebird yang ga dateng2 di carrefour lebak bulus.
Cerita punya cerita, i've just arrived dari carrefour untuk belanja keperluan HUT di kantor. Yes, that's rite beibeh, akyu dipromosikan menjadi managing director group games and triathlon peringatan HUT RI di kantor - halah, lebai.

Well, it wasnt what I want to write here. Jadi, pas tadi lagi nunggu taksi ga dateng dateng, tiba2 ada seorang lady menghampiri. Mmmm, she wasn't that 'lady' actually, tapi yang pasti dia terlihat rapi dan bersih, dan sepertinya terlihat terpelajar.

Curiganya, dia bawa kwitansi gitu, jd gw mulai berpikir, 'hmmm, typically them, the charity girls'.

'Assalamualaikum'
'Waalaikum salam wr' (tapi muka gw blum senyum)
'Maaf mba, bisa saya jelasin? Kita .....' ---> ga begitu menyimak :D, maaf ya mba, dan mataku masih sibuk melihat2 kwitansi yang dia bawa plus mikir, gw pengen nanya deh
'Ikhlas kok mba, dari hati Mba'
'Sekarang kok banyak ya mba yang beginian?'
'Iya, sekarang kan kita tampil'
'Tampil gimana maksudnya mba?'
'Iya, kita yang datang. Kan kita sekarang dah punya sekolah, rumah yatim piatu juga mba'
'Mmmm, iya itu maksudnya, gimana ya, seperti kurang proper gitu'
'Iya mba, bener, saya kan anak jalanan mba, saya aja ngerasa, kenapa harus saya yang datang, bukan mereka yang datang, padahal kan saya udah kasih alamat juga, yah padahal kan sebenernya duitnya ga ilang ya mba. Bahkan ada yang sampe saya salam 3 kali ngga dijawab. Itulah muslim kita mba, takut banget kehilangan duitnya'
'Bukan karena takut duitnya kurang sih mba sebenernya'
'Iya, banyak yang curiga juga, takut disalahgunakan, padahal kan kalo mau nyumbang, urusannya sama Allah'
'Bener sih mba' ---> di sisi lain, kita juga ngga mau dong mba membantu kejahatan kalo emang itu disalahgunakan, cuma ini ngga gw omongin soalnya baru kepikiran sekarang hehheeh
'Sebenernya bukan karena takut duitnya kurang, cuma gimana ya, kayak ga proper gitu'
'Iya mba, saya juga ga pengen gitu, saya itu juga capek mba di jalan, muter sana sini' ---> at this point, I truly understand it's like buah simalakama, u do it, it against ur conscience, u dont do it, it's about 500 people's life at stakes.
'Emang ga dapet dari DepSos ya mba?'
'Dapet si mba, tapi cuma 15 juta, dikit kan?'
'Iya sih, untuk ukuran pemerintah'
'Iya, kita dulu pernah ketemu sama orang DepSos, dia yang jutek gitu, bilang, saya ini orang depsos mba, saya alirin 150 juta untuk tiap yayasan itu. Mana gedungnya?'

Disini, gw mulai berpikir. Dah lama gw ga melakukan ini, viewing it from another point of view. Selama ini, gw sibuk berpikir, mereka itu ngga melakukan apa - apa, bisanya cuma minta. Ngga tau juga bahwa sebenernya ini adalah pilihan terakhir mereka karena kalo ngga dijalanin, bagaimana dengan orang2 yang sudah ada di yayasan itu? Mungkin mereka memang sudah berusaha, tetapi ngga cukup banyak dan dana dari pemerintah juga banyak potongan.

Tapi, tetap saja sih, bottom line, gw ga suka caranya, karena meminta itu kan memang ngga dianjurkan.

Well, at least, I know another point of view and share it here, kali aja ada yang mau ikutan nyumbang, here it goes the address:
Yayasan Nurul Ihsan
Jl. I Gusti Ngurah Rai Buaran I
RT 007/012 Klender Duren Sawit
Jakarta Timur 13470 Tlp 021 8625728
No Rek BRI Unit Malaka: 0997.01.003230.50.0

Tidak ada komentar: